Loading...
Tampilkan postingan dengan label mahkota ruhani. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mahkota ruhani. Tampilkan semua postingan

Tentang Tulisan air bening dan suburnya hati...

13.39 Add Comment
seperti orang yang terpukau dengan tulisan yang indah, itu karena pena yang mahal, lalu dia berusaha mencari kemana pena terbaik dan terbagus bisa di temu.
bahkan dia mendatangi gunung, gua, samudera, dan sungai-sungai mungkin pena itu tersembunyi di bawah akar, atau di balik batu, atau di sebalik tekad ambisi yang membaja.
padahal tulisan yang indah itu karena tiupan cahaya dari lubuk hati, yang bening memancarkan pancaran suci
kilauannya memukau mata, sama sekali bukan kandungan atau apa isi tulisannya.
tapi sebenarnya karena keikhlasan tak mengharap apa-apa.

lalu cahaya itu sebagaimana air bening yang menetes, dan melubangkan kerasnya hati yang membatu.
bukan datang sebagai palu untuk meremukkannya,
juga bukan untuk membentuk batu selembut roti, agar bisa di nikmati sesuap-sesuap, di temani kopi.
tapi menjadikan batu itu tetap batu, tapi menyadari kebatuannya.
menjadikan tanah itu tetap sebagai tanah, dan rahasia kesuburan yang ada di dalamnya.
Mahkota Ruhani
Cahaya dan Kegelapan

Cahaya dan Kegelapan

22.18 Add Comment

jadikan dirimu di penuhi cahaya, ucapanmu cahaya, gerakmu cahaya, pandanganmu cahaya, tulisanmu cahaya, orang akan mencarimu mencari terang, keterangan, solusi, jalan keluar dari kegelapan, harapan menuju kebahagiaan.

jika kamu jadikan dirimu gelap, gerakmu gelap, tulisanmu gelap, pribadimu gelap, ucapanmu gelap, semua dari dirimu adalah kegelapan, maka kemana saja kamu melangkah akan menimbulkan masalah bagi orang lain, juga akan menimbulkan kebingungan bagi dirimu sendiri yang isinya kegelapan, seperti lampu mati, kamu dengan tubuhmu sendiri juga tak begitu kerasan, tak bertahan lama berteman dengan dirimu sendiri, di mana tempat yang ada suntuk dan bingung, karena kamu dalam kegelapan.
yg pasti kamu akan benci dengan cahaya. karena gelap itu akan merasa terusir dengan datangnya cahaya.
ja'al haq, wazahaqol bathil, ketika datang cahaya, hilanglah kebatilan, hilanglah kegelapan.
Mahkota Ruhani
Perbedaan ilmu hikmah dan hikmah.

Perbedaan ilmu hikmah dan hikmah.

22.04 Add Comment
Mungkin orang cenderung menyamakan antara ilmu hikmah dan hikmah, padahal sangat beda sekali, saya bahas hikmah dulu, hikmah itu sebenarnya di dalamnya juga ilmu, tapi sama sekali bukan ilmu hikmah, hikmah itu dlm bahasa arab, kalau di indonesiakan yaitu, menyelsaikan dengan bijaksana segala permasalahan tapi tanpa adanya pembelajaran sebelumnya sebab hikmah itu dari Allah. jadi jika seseorang di beri anugerah hikmah berarti maksudnya di beri kelebihan atau fadhilah oleh Allah menelesaikan masalah dengan bijaksana.
dan anugerah itu bisa berupa apa saja, entah terbukanya mata batin, bisa mengobati, bisa aneka macam kelebihan yang khorikul adat, yang di luar kebiasaan, dan di dalam hikmah itu ada berbagai macam, kalau hikmah itu ada di orang biasa di namakan ma'unah, atau pertolongan Allah, kalau terjadi pada seorang wali atau di miliki wali, maka di namakan karomah, kalau di miliki nabi mana di namakan mu'jizat.
dan perlu di garis bawahi, bahwa hikmah itu bukan di pelajari, atau bukan di peroleh dengan mengamalkan wirid teetentu, atau melakukan amaliyah riyadhoh tertentu. hikmah itu adalah anugerah Allah pada hamba yang di kehendakiNya.

sekarang pembahasan ilmu hikmah, ilmu hikmah itu karena sudah di katakan ilmu, maka mendapatkannya juga dengan lelaku tertentu dan menjalankan amaliyah tertentu agar mendapat ilmu itu, jadi sifatnya ada wirid atau asma'nya, atau mantranya. ada syarat dan pantangannya, karena memang ilmu, bisa saja di pelajari dengan menjalankan lelakunya, syaratnya, ilmu akan di dapat, tapi bisa juga ilmu tdk di dapat, jadi beda sekali antara hikmah dan ilmu hikmah, kalau hikmah itu tdk ada amalan atau mantranya atau wirid atau asma'nya, tapi kalau ilmu hikmah itu ada.
ilmu hikmah itu maksudnya ya agar mempunyai ilmu yang dengan ilmu itu bisa di selesaikan masalah dengan mudah dan baik, sesuai yang di kehendaki pengamalnya.
ilmu hikmah itu ada dr macam macam aliran, dari yang islami, kejawen, di jaman dulu orang yang mengamalkan ilmu hikmah dengan ikhlas, yang islami, ada juga yang punya khodam malaikat, malaikat itu dari malaikat 7 bintang, tapi karena zaman sekarang orang mengamalkan kebanyakan ingin punya ini itu, ingin bisa ini itu, sekarang sudah tdk ada lagi yg mengamalkan ilmu hikmah itu mendapatkan khodam dari malaikat, khodamnya semua jin, jin yang akan menyesatkan.

jadi berbeda sekalipun rupa dan bentuknya sama, antra hikmah dan ilmu hikmah, misal suatu kebisaan pengobatan, walau bentuknya sama persis, tapi jelas berbeda, karena perbedaan sumber, satu dari Allah, satunya dari jin.

ya ilmu hikmah itu kok khodamnya jin, jika jinnya muslim ya tdk papa, tapi kalau jinnya itu fasik, pengamal ilmu hikmah itu sekalipun ilmunya di pakai menolong orang, ya tetap di akheratnya di siksa, karena kerjasama dengan jin fasik, apalagi sudah timbul ketergantungan,
harus menyediakan sesaji dan ugo rampe untuk memberi makan jin yang di mintai bantuan.

jadi itu perbedaannya antara ilmu hikmah dengan hikmah, nah dalam thoreqoh itu sebenarnya tdk ada ilmu hikmah, dalam thoreqoh itu murni berusaha mendekatkan diri pada Allah, secara ikhlas, dan berusaha ikhlas, biasanya orang yang mulai punya maqom/kedudukan dengan sendirinya akan di anugerahi Allah berbagai hikmah, jadi bukan mempelajari ilmu hikmah, jadi bentuknya sama persis dengan ilmu hikmah, sebenarnya beda, makanya dalam thoreqoh iu tdk ada menghafal mantra ini itu, amaliyahnya ya mendekatkan diri pada Allah,

dan jika seorang guru thoreqoh itu punya kedudukan di sisi Allah, maka guru ilmu juga bisa mewariskan atau memberi hikmah kepada murid, lewat khodam, jadi yg di terima murid adalah khodam malaikat, yang khodam itu akan membantu murid menempuh jalan mendekatkan diri pada Allah. dengan berbagai amal ibadah dan berbagai kelebihan yang akan di pakai murid menapaki jalan kepada Allah agar lebih lancar dan mudah.

ciri dari ilmu hikmah itu mengamalkannya agar bisa ini itu, agar punya kelebihan ini itu, ciri ilmu thoreqoh mengamalkannya agar dekat pada Allah, membersihkan hati ruhani dari sifat tercela, dan menghiasinya dengan ahlaq terpuji, dan menghilangkan dan membersihkan batin ruhani dari keinginan selain Allah, termasuk keinginan ingin bisa ini itu, ingin punya kelebihan ini itu, jadi berbeda antara hikmah dan ilmu hikmah.
 
Mahkota Ruhani
Salah satu Cara Iblis Menggoda Manusia

Salah satu Cara Iblis Menggoda Manusia

19.10 Add Comment
cara iblis menggoda manusia dan menjadikan manusia adalah sama sebagaimana dia dulu, motif godaannya juga sama, yaitu merasa. lebih mulia, merasa lebih tua, merasa lebih pintar, merasa lebih tau segalanya, dan merasa lebih baik dari orang lain.

lalu mulai ingin kehendaknya, perintahnya, kata katanya di taati. kalau di taati merasa bangga, kalau tdk di taati marah. begitulah dulu iblis menolak di perintah Allah sujud pada adam. karena merasa dirinya lebih baik, lebih tua, lebih pintar lebih segalanya daripada adam.
Berbulan Madu Dengan Bidadari

Berbulan Madu Dengan Bidadari

16.37 Add Comment


Pada zaman Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam hiduplah seorang pemuda yang bernama Zahid yang berumur 35 tahun namun belum juga menikah. Dia tinggal di Suffah masjid Madinah. Ketika sedang memperkilat pedangnya tiba-tiba Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam datang dan mengucapkan salam. Zahid kaku dan menjawabnya agak gugup.

"Wahai saudaraku Zahid….selama ini engkau sendiri saja," Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam menyapa.

"Allah bersamaku ya Rasulullah," kata Zahid.

"Maksudku kenapa engkau selama ini engkau membujang saja, apakah engkau tidak ingin menikah…," kata Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam.

Zahid menjawab, "Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku hodoh, siapa yang mahu akan diriku ya Rasulullah?"

" Asal engkau mahu, itu urusan yang mudah!" kata Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam.

Kemudian Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan sekretarisnya untuk membuat surat yang isinya adalah melamar kepada wanita yang bernama Zulfah binti Said, anak seorang bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya dan terkenal sangat cantik jelita. Akhirnya, surat itu dibawa ke rumah Zahid dan ia diserah sendiri oleh Zahid ke rumah Said. Disebabkan di rumah Said sedang ada tetamu, maka Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.

"Wahai saudaraku Said, aku membawa surat dari Rasulullah yang mulia diberikan untukmu saudaraku."

Said menjawab, "Adalah suatu kehormatan buatku."

Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca surat tersebut, Said agak terperanjat karena tradisi Arab perkawinan yang selama ini biasanya

seorang bangsawan harus kawin dengan keturunan bangsawan dan yang kaya harus kawin dengan orang kaya, itulah yang dinamakan SEKUFU.

Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, "Wahai saudaraku, betulkah surat ini dari Rasulullah?"

Zahid menjawab, "Apakah engkau pernah melihat aku berbohong…."

Dalam suasana yang seperti itu Zulfah datang dan berkata, "Wahai ayah, kenapa sedikit tegang terhadap tamu ini…. bukankah lebih baik dijemput masuk?"

"Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang melamar engkau supaya engkau menjadi istrinya," kata ayahnya.

Disaat itulah Zulfah melihat Zahid sambil menangis sejadi-jadinya dan berkata, "Wahai ayah, banyak pemuda yang tampan dan kaya raya semuanya menginginkan aku, aku tak mau ayah…..!" dan Zulfah merasa dirinya terhina.

Maka Said berkata kepada Zahid, "Wahai saudaraku, engkau tahu sendiri anakku tidak mau…bukan aku menghalanginya dan sampaikan kepada Rasulullah bahawa lamaranmu ditolak."

Mendengar nama Rasulullah disebut ayahnya, Zulfah berhenti menangis dan bertanya kepada ayahnya, "Wahai ayah, mengapa membawa-bawa nama rasul?"

Akhirnya Said berkata, "Lamaran ke atasmu ini adalah perintah Rasulullah."

Maka Zulfah istighfar beberapa kali dan menyesal atas kelancangan perbuatannya itu dan berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah, kenapa sejak tadi

ayah berkata bahwa yang melamar ini Rasulullah, kalau begitu segera aku harus dinikahkan dengan pemuda ini. Kerena ingat firman Allah dalam

Al-Qur'an surah An Nur 24 : Ayat 51. "Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan. Kami mendengar, dan kami patuh/taat". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. An Nur 24:Ayat 51)"

Zahid pada hari itu merasa jiwanya melayang ke angkasa dan baru kali ini merasakan bahagia yang tiada taranya dan segera melangkah pulang. Sampai di masjid ia bersujud syukur. Rasulullah yang mulia tersenyum melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.

"Bagaimana Zahid?"

"Alhamdulillah ia diterima ya Rasulullah," jawab Zahid.

"Sudah ada persiapan?"

Zahid menundukkan kepala sambil berkata, "Ya Rasulullah, kami tidak memiliki apa-apa."

Akhirnya Rasulullah menyuruhnya pergi ke Abu Bakar, Uthman, dan Abdurrahman bin Auf. Setelah mendapatkan wang yang cukup banyak, Zahid pergi ke pasar untuk membeli persiapan perkawinan. Dalam keadaan itu jugalah Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam menyeru umat Islam untuk menghadapi kaum kafir yang akan menghancurkan Islam.

Ketika Zahid sampai di masjid, dia melihat kaum Muslimin sudah siap-siap dengan kelengkapan senjata, Zahid bertanya, "Ada apa ini?"

Sahabat menjawab, "Wahai Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita, maka apakah engkau tidak mengetahui?" .

Zahid istighfar beberapa kali sambil berkata, "jika begitu kelengkapan nikah ini akan aku jual dan akan ku beli kuda yang terbaik."

Para sahabat menasihatinya, "Wahai Zahid, nanti malam kamu berbulan madu, tetapi engkau hendak berperang?"

Zahid menjawab dengan tegas, "Itu tidak mungkin!"

Lalu Zahid menyitir ayat sebagai berikut, "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara
, isteri-isteri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu

usahakan, perniagaan yang kamu khuatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu daripada cintakan Allah dan Rasul-Nya (dengan) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS At Taubah: Ayat 24).

Akhirnya Zahid (Aswad) maju ke medan pertempuran dan mati syahid di jalan Allah.

Rasulullah berkata, "Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik daripada Zulfah."

Lalu Rasulullah membacakan Al-Qur'an;

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan kurnia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Surah Ali Imran Ayat 169-170.

"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi

kamu tidak menyadarinya. " (Al Baqarah :Ayat 154).

Pada saat itulah para sahabat menitiskan air mata dan Zulfah pun berkata, "Ya Allah, alangkah bahagianya calon suamiku itu, jika aku tidak dapat mendampinginya di dunia, maka izinkanlah aku mendampinginya di akhirat."
 
Mahkota Ruhani